PENGARUH
IPTEK DALAM BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA
1.Permasalahan
Kehidupan manusia di era ini memang tidak dapat
dilepaskan dari teknologi. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia erat
kaitannya dengan teknologi. Mulai dari bangun tidur, beraktivitas hingga tidur
lagi. Semuanya berhubungan dengan teknologi.
Teknologi dimanfaatkan manusia untuk memudahkan
manusia dalama memenuhi kebutuhan hidupnya di berbagai hal. Dengan teknologi
segalanya menjadi lebih mudah dan produktif. Tak hanya itu, dengan teknologi
manusia dapat mengefektifkan serta mengefisienkan waktu, tenaga serta biaya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi, sudah bukan hal yang tabu lagi jika
manusia zaman sekarang menginginkan segalanya serba instan.
Inti dari teknologi adalah media. Semua media yang
dapat memudahkan manusia dalam mengerjakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya
dikatakan teknologi. Ya, itulah makna hal dari teknologi yang paling penting,
media atau produk teknologi. Bagaimana media tersebut dapat dijalankan
atau dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan pengoperasian yang mudah untuk
menghasilkan produk yang sebaik mungkin dan memerlukan waktu, tenaga dan biaya
seminim mungkin.
Kemajuan teknologi tidak akan dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan tanpa adanya publikasi. Teknologi yang satu ini sangat berkaitan
dengan mobilitas kehidupan manusia di era teknologi ini. Beberapa contoh media
teknologi informasi dan komunikasi diantaranya adalah ponsel, televisi, radio
dan komputer. Maka tak heran jika perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi pun melaju secara signifikan dan dapat dikatakan sangat cepat.
TIK memegang peranan yang besar terhadap aktivitas
kehidupan manusia. Salah satu aktivitas tersebut adalah dalam bidang sosial dan
budaya. Bidang ini erat kaitannya dengan hubungan timbal balik manusia dengan
lingkungannya, hal sensitif yang dapat mempengaruhi aspek-aspek lain dalam
kehidupan.
Dalam hal sosial dan budaya, TIK memberikan dampak
yang tak sedikit, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif
diantaranya adalah:
1. Informasi yang ada di
masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat.
Sumber informasi tidak hanya berasal dari satu orang
saja. Dalam masyarakat, semua orang dapat menjadi sumber informasi. Setiap
orang dapat saling bertukar informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar
sampai kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media TIK
yang ada.
2. Hubungan sosial antar
masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja.
A berada di kota Bandung dan B berada di kota
Makassar. Mereka berkomunikasi melalui ponsel. Mereka saling mengabarkan
kondisi satu sama lain dan saling bertukar cerita. Itulah sedikit gambaran
pemafaatan TIK dalam hubungan interaksi sosial. Walaupun berjauhan dan berada
dalam zona waktu yang berbeda, mereka tetap dapat berkomunikasi dan saling
bertukar informasi.
3. Sosialisasi kebijakan
pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat.
Peraturan pemerintah serta kebijakannya dapat keluar
pada waktu yang tidak dapat diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat
tentatif. Masyarakat pun sering dibingungkan oleh masalah ini. Karena
keterlambatan info, masyarakat dirugikan oleh hal ini. Oleh karena itu,
publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK, misalnya
televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan
cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru
keluar.
4. Tumbuhnya sikap percaya
diri dan motivasi tinggi.
Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi
dengan adanya TIK. Hal ini dibuktikan dari fakta-fakta yang ada di dunia maya,
misalnya jejaring sosial. Mereka berani tampil secara terbuka, baik kepada
orang yang dikenalnya bahkan yang tidak kenal sama sekali. Mereka mengekspos
pribadinya dengan memberikan informasi-informasi yang sedang terjadi, baik itu
penting atau tidak. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan dan menyampaikan
info terkini, hal ini juga dapat memperlihatkan tingkat kompetensi antar
individu pun semakin besar.
5. Adanya “share” budaya
antar daerah.
Kebudayaan dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap
daerah dalam setiap bangsa. Tidak hanya dengan penampilan atau pertunjukkan
saja budaya itu dipublikasikan. Dengan TIK pun, antar kelompok masyarakat dapat
menyampaikan kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing untuk kemudian
dipelajari dan dilestarikan. Tidak hanya dalam satu Negara, tetapi dapat juga
antar Negara.
Dampak negatif tersebut diantaranya adalah:
1. Timbulnya jenis
kejahatan baru.
Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian
nomor kartu kredit, pornografi, pengiriman email sampah (spam), pengiriman
virus, penyadapan saluran telepon, memata-matai aktivitas seseorang (spyware),
dan mengacaukan trafik jaringan. Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena
dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah satunya internet.
2. Maraknya perilaku
menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja pada
khususnya.
Perilaku menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral
yang ada di masyarakat. Kurangnya filterisasi akan informasi serta budaya yang
diterima dari TIK menjadi faktor pokok timbulnya permasalahn ini. Hal yang
seharusnya salah justru dibenarkan dan yang benar justru disalahkan. Perilaku
yang melawan norma yang ada di masyarakat pun kian merebak, tak hanya pada
kalangan remaja atau pelajar saja yang memang masih labil, tetapi juga pada
masyarakat “dewasa”.
3. Menurunnya tingkat
kepercayaan kepada lingkungan sekitar.
Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa
percaya pada orang-orang sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan
internet (khususnya) untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung
pada orang sekitar yang secara umum mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang
sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu lintas untuk menanyakan jalan
sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.
4. Kurangnya ruang privasi.
Hadirnya situs-situs jejaring sosial tidak hanya
membantu untuk menghubungkan individu yang satu dengan yang lain atau dengan
kelompoknya. Layanan ini memberikan penggunanya kebebasan untuk membuka diri
dan melihat-lihat info serta privasi orang lain. Privasi bukan lagi menjadi
barang mahal.
5. Masuknya budaya asing
yang kurang baik dan tidak difilter.
Banyak budaya asing, baik penampilan maupun gaya
hidup, yang masuk ke kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang
ada, tetapi budaya yang kurang baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila
tidak difilter secara dini, budaya tersebut bukannya membangun tapi malah
justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok tersebut.
6. Meningkatnya angka
pengangguran.
Masalah yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini,
teknologi seolah-olah menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk
pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi tumpul. Mereka menjadi tergantung
akan teknologi. Hampir semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis.
Sehingga makin banyak pengangguran karena tenaga mereka tergantikan oleh
mesin-mesin otomatis tersebut.
2.Landasan
Teori
Masyarakat dan lingkungannya bergerak dinamis. Mereka
dapat berubah-ubah. Mereka dapat berkembang, maju atau bahkan mengalami
keterpurukan. Dan semua itu dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor
internal maupun eksternal.
Dalam lingkungan sosial yang dinamis ini, setidaknya
ada dua faktor yang mempengaruhi perubahan sosial, yaitu pelaku perubahan dan
objek yang terkena dampak perubahan itu sendiri. Dalam hal ini, TIK dapat
berperan dalam dua posisi sekaligus, yakni sebagai pelaku pengubah dan
sekaligus sebgaia sasaran dari perubahan yang ingin dicapai.
Hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tak
tersentuh lewat “jalan tol informasi”, yakni komputer dan internet. Kecanggihan
suatu teknologi memang tidak menjamin penggunanya mendapatkan hal positif 100%,
tetapi ada hal lain yang dapat menyebabkan penggunanya secara tidak langsung
terkena imbas negatif komputer sekalipun dia tidak menyadarinya. Aspek
teknologi menjadi pertimbangan utama sehingga aspek sosial berkomputer dan
berinternet cenderung tersisihkan. Artinya, masyarakat kita belum memiliki
kesiapan secara cultural untuk menghadapi serbuan nilai-nilai baru yang tadinya
tidak terlalu merisaukan.
Di satu sisi teknologi dianggap sebagai alat yang
menawarkan kemudahan dan pada gilirannya memberikan kemakmuran, tetapi di sisi
lain karena kemampuannya memberikan kemakmuran, teknologi menjadi tujuan
masyarakat agar dapat memilikinya. Hubungan antara alat dan tujuan menjadi
pangkal dari fenomena sosial yang muncul dalam perkembangan teknologi. Sebagai
alat, teknologi hanyalah barang mati yang peran nyatanya sangat ditentukan oleh
manusia yang mengendalikannya. Jika pengendaliannya memiliki integritas yang
tinggi terhadap lingkungan sosialnya, maka teknologi akan bermanfaat bagi
masyarakat, begitupun sebaliknya. Dalam hubungannya sebagai tujuan, tak dapat
dihindarkan bahwa teknologi tertentu menjadi dambaan individu, masyarakat atau
bahkan negara untuk memilikinya dan atau berhasil menguasainya.
Di antara bermacam teknologi, di tengah konteks
pergulatan antara kemajuan di bidang sosial dan teknologi serta interaksi
saling pengaruh diantara keduanya, TIK mempunyai peran sentral. Apa saja yang
terjadi di berbagai bagian di muka bumi ini menjadi semakin cepat tersebar dan
mudah diketahui dengan pemanfaatan TIK. Semua ini menjadikan TIK sebagai agen
perubahan yang mampu mengubah tatanan sosial kehidupan manusia di dunia.
3.Metode
Pemecahan Masalah
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, TIK
memberikan dampak yang tak sedikit pada tatanan sosial dan kehidupan
masyarakat. Banyak masalah yang timbul akibat penyalahgunaan TIK, tetapi banyak
juga manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari TIK itu sendiri.
Dilema memang. Satu sisi teknologi membantu, tetapi di
sisi lain justru bias menjatuhkan. Tidak ada yang salah dari TIK. Tidak ada
yang salah juga dari masyarakat. Kita tidak dapat menyalahkan kedua hal
tersebut tanpa hal yang jelas. Karena dengan begitu masalah yang timbul tidak
akan terselesaikan sampai kapanpun karena memang tidak aka nada ujung pangkal
yang jelas.
Ini merupakan permasalahan yang timbul dari dua rumpun
ilmu yang berbeda. Dan merupakan masalah yang cukup kompleks. Banyak hal yang
dapat kita lakukan untuk sedikit demi sedikit memecahkan masalah yang cukup
pelik ini. Kita dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah
multidisipliner/interdisipliner, khususnya pendekatan krosdisipliner.
Pendekatan pemecahan masalah tersebut menggunakan tinjauan berbagai sudut
pandang dua atau lebih ilmu dalam dua atau lebih rumpun ilmu yang
relevan. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan rumpun ilmu sosial, budaya dan
kealaman (yang di dalamnya termasuk teknologi).
Metode pemecahan masalah yang dapat dilakukan salah
satunya adalah metode inquiri. Metode ini menekankan pada penyelidikan terhadap
suatu masalah dan memecahkannya secara ilmiah. Dengan menggunakan metode ini
suatu masalah yang semula masih kabur atau samar-samar menjadi jelas. Dalam
cara kerjanya metode ini menawarkan dan menempuh tahapan tertentu dalam
memecahkan masalah.
Tetapi, pada asaanya pemecahan masalah mencakup lima
tahapan atau langkah esensial, yaitu merasakan adanya masalah, merumuskan
masalah, menentukan anggapan dasar dan jawaban sementara, mengumpulkan data dan
menguji jawaban sementara, serta membuat kesimpulan dan rekomendasi.
4.Solusi
Semua masalah memiliki solusi pemecahan masalahnya
sendiri. Tidak ada masalah yang tidak memiliki solusi. Begitupun dengan
permasalah yang timbul akibat TIK dalam bidang sosial dan budaya.
Beberapa solusi untuk menanggulangi serta memecahkan
permasalahan TIK dalam bidang sosial dan budaya diantaranya adalah:
- Adanya perlindungan hukum terhadap privasi seseorang.
- Perlunya undang-undang yang mengatur transaksi elektronik
- Mengkorelasikan antara kreatifitas manusia dan teknologi.
- Perlunya filter dalam penerimaan budaya asing.
- Meningkatkan pengawasan orang tua terhadap anaknya tanpa pelarangan penggunaan TIK.
- Sosialisasi mengenai pemanfaatan TIK yang benar dari pihak-pihak yang memiliki kompetensi di bidangnya.