Kamis, 24 Desember 2015

TRAVELLING GALAU DI AKHIR UTS!!



Bulan desember adalah bulan dimana kampus gue sedang menempuh UTS. Yaa…! UTS dikampus gue memang agak telat, tapi gapapalah ya daripada gak uts :P. Liat jadwal tanggal berapa UTS terakhir disemester ini dan pas banget nihh selesai uts dapet libur panjang. Planning liburan udah dibuat yaitu pingin ngunjungin kota pelajar lagi, hubungin temen yang ada di Jogja buat numpang tidur dikosannya selama diJogja lumayan kan irit biaya hehehee…. Setelah chat sama temen dan bilang mau ke Jogja dan dia bersedia untuk gue repotin, akhirnya tanggal 23 november booking lah tuh tiket kereta tujuan stasiun Lempuyangan untuk tanggal 21 desember, dan ternyataaaa…. Tiket sudah habis terjual!!!! Cek hari berikutnya, cek tiket kereta bisnis, eksekutif sama ajaaa…gue lupa kalo tanggal segitu pas banget berdektan dengan liburan panjang… amsyoonggg dah !! Gak mau naek transportasi lain? Enggak!, kenapa? ya karna gue mau naek kereta!! Chat lagi temen bahwa ke Jogja nya gue cancel karna kehabisan tiket. Ohiya promo dikit ahhh, kalau kalian ada yang mau booking tiket kereta api atau pesawat domestic bisa laah kontak gue di line @abdullkarimm hehehee….. J

21 Desember hari dimana UTS gue yang terakhir di semester ini dengan matakuliah Psikologi cognitive sains, hari itu gak ada planning buat jalan-jalan kemana-mana karena planning awal udah gagal. Ujian hari itu sore yaitu jam 15:00, udah sore banget tapi tetep dong mesti semangat hehee… 2 jam lamanya ngerjain tuh soal selepas itu bergegas ke mesjid buat shalat ashar habis itu makan bareng sama temen-temen “ketrus”, sore itu masih belom kepikiran buat kemana. Setelah makan ketawa-ketawa bareng akhirnya kita pulang ke rumah masing-masing. Pas gue baru sampe rumah masuk lah sebuah message dari BBM seorang temen yang bilang kalo dia lagi makan durian enak. Kalo mau, ke lampung aja malam ini tar dijemput di pelabuhan bakauheni. Sempat terdiam dan mikir2 pergi apa enggak tapi gak berapa lama gue bales BBM itu dengan bilang “OK”. Langsung bergegas siap2 menuju terminal Kampung Rambutan malam itu. Dan Alhamdulillah perjalanan menuju Merak lancar, hanya tersendat sedikit di tol dalam kota sahaja :D. Jam 21:10 sampai gue di pelabuhan penyebrangan Merak, Banten. Ke mesjid dulu buat menunaikan shalat Isya, habis itu langsung beli nasi bungkus buat makan dikapal dan beli tiket kapal ferry seharga Rp 14.500, dan pukul 22:00 kapal mulai bergerak meninggalkan pelabuhan merak, Banten menuju Bakauheni, Lampung. Kurang lebih 2,5 jam dilaut akhirnya menara Siger sebagai icon provinsi Lampung sudah mulai tampak dari atas kapal menandakan sebentar lagi kapal mau bersandar dipelabuhan Bakauheni…”Welcome back to Sumatera island”, sms temen  kalau udah mau sampe dan pukul 00:45 turun kapal dan segera bergegas jalan sedikit ke terminal bakauheni karena temen gue nunggu disana, dan pukul 01:10 sampai dirumahnya dan langsung dibuka lah itu durian yang dibicarakan tadi lewat BBM, puas santap durian ngobrol2 dan jam menunjukkan pukul 03:00 mata udah ngantukk dan kamipun tertidur sampai gak kerasa udah pagi ajaa. Jam 08:00 udah siap2 lagi balik ke Jakarta, maksud hati ingin balik pakai kereta express dari Merak sampai Tanah abang, tapi berhubung jam 08:00 dari bakau ya gak terkejar lah jadwal kereta express yang berangkat pukul 09:00. Well jam 08:30 gue naik kapal menuju pelabuhan Merak,Banten. Matahari agak malu malu pagi itu memunculkan sinarnya, kadang cerah kadang mendung, hmmm…. Mataharinya lagi baper kali #eh hahahaaa….. Jam 12:00 gue tiba lagi dipelabuhan Merak,Banten. Ke stasiun belom ada KA Lokal Patas Merak dari Stasiun Angke masuk Merak. Nanya petugas stasiun, jam berapa kereta berangkat dengan singkat dijawab “nanti berangkat jam 2 siang mas”. Oke kalau gitu gue shalat dzuhur dulu habis itu perut kerasa laper dan langsung makan semangkok bakso. Selagi itu bakso lagi gue lahap kereta Patas Merak baru sampe dari Angke sekitar jam 12:45 telat keknya ni kereta. FYI aja, Banyak akses menuju ke Merak ada Kereta Api dan Bis yang sangat banyak tersebar dibeberapa terminal di Jakarta. Buat kalian yang pingin cepet ya gue saranin naek bis aja, selain jadwal nya bisa disesuaikan dan tersedia 24jam tapi kalau naek kereta ada jadwal tertentu. Apalagi naik kereta api ekonomi lokal kalian pasti bakal jenuh selama diperjalanan karena makan waktu yang cukup lama, beda sama Ka ekonomi express kayak KA Krakatau, atau KA Kalimaya, itu bisa cepat sampai, tentu dengan perbandingan harga tiket yang sangat jauh berbeda yaaa. KA ekonomi lokal Rp 8.000 rupiah berangkat 2x Pagi Jam 06:00 (Banten express) dan Siang Jam 14:00 (Patas Merak). Kalo yang express gue kurang begitu tau jadwalnya, yang gue tau itu ada yang berangkat jam 09:00 dari Merak bertarif Rp 30.000 *CMIIW

 

ini penampakan stasiun Merak 


Jam 13:00 loket pembelian tiket kereta api lokal udah dibuka, semua penumpang berbaris depan loket dengan tertib untuk beli tiket. Dan setelah antri gue dapet lah itu tiket menuju stasiun akhir yaitu stasiun Angke seharga Rp.8.000 tapi gue gak turun distasiun Angke karena KRL Commuter Line gak berhenti di Angke, gue turun distasiun Duri biar langsung nyambung naik KRL. Tepat pukul 14:00 kereta mulai bergerak perlahan meninggal stasiun Merak yang bersampingan dengan pelabuhan. Bareng sama para traveller yang dari Palembang, mereka “ngeteng” ke Jakarta karena kehabisan tiket pesawat dan gak tau kalau dari Palembang itu bisa naik bis ke Jakarta. Setelah ngobrol-ngobrol selama perjalanan mereka dari Palembang sampai Merak dan ngobrol2 apa kegiatan kita masing2 dari situ barulah gue tau kalau 2 orang itu alumni kampus tempat gue kuliah,, gilaaaaa sempit benerrr duniaa!!! Hahaaha……. Selama perjalanan kami ngobrol-ngobrol seputar travelling, dunia aviasi, dunia perkeretaapian, dunia perbisan, beli makan dikereta dimakan rame-rame pokoknya seru. Ini yang gue suka dari jalan-jalan apalagi solo travelling pasti bakal nemuin hal-hal baru, pengalaman baru, orang-orang baru dan masih banyak lagiii…

Ditiket dijadwalkan kereta sampai di stasiun akhir pukul 18:24 tapi nampaknya kereta telat 2 jam.. kayak lagunya Iwan fals aja heheheheee…. 1 orang bertanya sama gue kapan kereta ini akan ngebut seperti naek KRL Jakarta-Bogor karena kereta yang kami tumpangi berjalan sangat santai dari Merak sampai stasiun Parung Panjang, kami seperti naik kereta kuda bukan kereta api..hiiksss nampaknya teman baru saya ini sudah lelah karena sudah 24 Jam diperjalanan dengan bawaan ransel yang sangat berat, tapi itulah suka dukanya. Ditengah perjalanan kami bercerita cerita lucu sampai yang tadinya lelah dan lelah itu sedikit teralihkan dengan bercandaan kami hahahahaaa….. 19:34 kereta sampai juga distasiun Duri kami turun dan melanjutkan perjalanan menuju Depok tapi karena kami pada kelaparan melipir dulu untuk makan malam. Alhamdulillah selamat pulang pergi dalam lindungan Allah SWT, banyak cerita banyak pengalaman yang didapat dari travelling galau dan singkat ini, next semoga bisa lebih seru lagi, Amiiiinn…… hehehe

Kamis, 25 Juni 2015

Psikoterapi- Client Centered Theraphy



Terapi client centered
Seseorang akan menghadapi persoalan jika diantara unsur-unsur dalam gambaran terhadap diri sendiri timbul konflik dan pertentangan, lebih-lebih antara siapa saya ini sebenarnya (real self) dan saya seharusnya menjadi orang yang bagaimana (ideal self). Berbagai pengalaman hidup menyadarkan orang akan keadaan dirinya yang tidak selaras itu, kalau keseluruhan pengalaman nyata itu sungguh diakui dan tidak di sangkal.
Contoh kasusnya
Pada terapi client centered ini seseorang remaja yang mengalami ketidakpercayaan diri yang diakibatkan oleh pengalaman yang tidak menyenangkan dimasa kecilnya. Remaja tersebut merasa jika dia berhadapan dengan orang lain merasa tidak berharga dan merasa gugup sampai-sampai remaja tersebut kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya karena dia kurang percaya diri. Menyadari hal tersebut remaja ini merasa sampai kapan hidupnya seperti ini terus. Akhirnya dia datang untuk terapi ke konselor, dia menceritakan apa masalah yang dihadapinya. Sang konselor pun menunjukan rasa empatinya terhadap kliennya, tetapi konselor tersebut berusaha agar kliennya itu untuk tidak bergantung dengan terapisnya tetapi terapis meyakini bahwa kliennya tersebut dapat menyelesaikan masalahnya itu sendiri dan dapat percaya diri dihadapan orang lain. Dan remaja tersebut mau mendengarkan apa yang diucapkan oleh terapis tersebut sampai akhirnya remaja tersebut menemukan kepercayaan dirinya kembali.
Pada proses terapinya, klien menjadi pusat dari terapi ini di mana terapis lebih membiarkan klien menemukan jalan keluarnya sendiri. Jadi remaja ini di buat mengerti dan paham akan masalah yang sedang dihadapinya dan terapis tidak memaksakan klien untuk menceritakan masalahnya bila klien sedang tidak ingin menceritakannya, klien hanya memberikan pandangan tentang masalah yang sedang dihadapinya sedangkan pilihan dan prosesnya klien yang menentukannya.


Senin, 27 April 2015

Contoh persepsi



Nama : Abdul Karim
NPM : 10512018

Contoh persepsi dalam kehidupan sehari-hari.
Apa sebenarnya persepsi itu? Persepsi adalah suatu proses yang di dahului oleh penginderaan (penerimaan stimulus oleh individu melalui alat reseptor atau indera) dan pemberian makna terhadap stimulus tersebut. Atau dengan kata lain, proses menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, sekilas proses ini sangat sederhana, tetapi disadari atau tidak persepsilah yang membuat atau menyebabkan keadaan kita seperti apa yang kita rasakan.

Contoh kasus 1
Ketika seseorang dihadapkan dengan sutau gambar dan diminta untuk menjelaskan apa arti gambar tersebut. Maka masing-masing individu akan menjawab dan menjelaskan gambar tersebut sesuai dengan apa yang dilihat oleh orang tersebut. Dan masing-masing orang akan menjawab dengan interpretasi yang berbeda meskipun maksudnya adalah sama. Tetapi itulah yang dikatakan persepsi.
Contoh ke 2
Ketika ada 10 orang mendengar suatu suara dan diminta untuk mengulang kembali suara tersebut. Maka indera yang bekerja adalah indera pendengaran yang dilanjutkan ke otak, maka otak akan menyaring informasi apa yang ditangkap oleh indera pendengaran kemudian setelah stimulus tersebut diterima maka informasi tersebut dapat diucapkan oleh masing-masing individu dan hasilnya pun dapat berbeda-beda sesuai dengan persepsi mereka.

Selasa, 24 Maret 2015

Psikoterapi



Definisi dari psikoterapi
 Psikoterapi menurut Wolberg (1954) suatu bentuk treatment (atau perawatan)  terhadap masalah yang timbul yang asalnya dari factor emosi pada mana seseorang yang terlatih, dengan terencana mengadakan hubungan yang profesional dengan pasien dengan tujuan memindahkan, mengubah sesuatu simtom dan mencegah agar simtom tidak muncul pada seseorang yang terganggu pola perilakunya, untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi secara lebih positif.
Menurut Ivey & Simek-downing (1980) mengemukakan bahwa terapi adalah proses jangka panjang , berhubungan dengan upaya merekonstruksi seseorang dan perubahan yang lebih besar pada struktur kepribadian.
Menurut Mowrer (1953), Psikoterapi  berusaha menyembuhkan klien atau pasien yang menderita neurosis-kecemasan.
Tujuan dari psikoterapi
 Tujuan psikoterapi menurut (Huffman,et al., 1997)
1.      pikiran-pikiran kalut. Individu-individu yang mengalami kesulitan secara khas
menderita konfusi, pola pikiran yang destruktif, atau tidak memahami masalah-masalah mereka sendiri. Para terapis berusaha mengubah pikiran-pikiran ini dan memberikan ide-ide atau informasi baru, dan membimbing individu-individu untuk menemukan pemecahan-pemecahan terhadap masalah-masalah mereka sendiri.
2.      Emosi-emsoi yang kalut. Orang-orang yang mencari terapi pada umumnya mengalami emosi yang sangat tidak menyenangkan. Dengan mendorong pasien untuk mengungkapkan secara bebas perasaan-perasaan dan memberikan suatu lingkungan yang menunjang, para terapis membantu mereka menggantikan perasaan-perasaan tersebut, seperti perasaan putus asa dan perasaan tidak mampu dengan perasaan yang mengandung harapan dan percaya akan diri sendiri.
3.      Tingkah laku- tingkah laku yang kalut. Individu-individu yang mengalami kesulitan
biasanya memperlihatkan tingkah laku-tingkah laku yang mengandung masalah. Para terapis membantu pasien-pasien mereka menghilangkan tingkah laku-tingkah laku yang mengganggu itu dan membimbing mereka kepada kehidupan yang lebih efektif.
4.      Kesulitan-kesulitan antar pribadi dan situasi kehidupan. Para terapis membantu pasien-pasien memperbaiki hubungan mereka dengan keluarga , teman-teman, dan kolega seprofesi. Mereka juga membantu para pasien itu menghidari atau mengurangi sumber-sumber stress dalam kehidupan mereka seperti tuntutan-tuntutan pekerjaan atau konflik keluarga.
5.      Gangguan-gangguan biomedis. Individu-individu yang mengalamim kesulitan kadang-kadang menderita gangguan biomedis yang langsung menyebabkan atau menambah kesulitan-kesulitan psikologis. Para terapis membantu menghilangkanmmasalah-masalah ini pertama-pertama dengan obat-obatan, dan kadang-kadang dengan terapi elektrokonvulsif atau psikobedah. Meskioun kebanyakan terapis bisa bekerja dengan pasien-pasien dalam beberapa bidang ini, tetapi penekanan berbeda menurut latar belakang pendidikan terapis
Unsur-unsur dari psikoterapi
Masserman (Karasau, 1984) melaporkan tujuh  parameter pengaruh dasar yang mencakup unsure-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi. Dalam hal ini termasuk:
1.      Peran social (Martabat) Psikoterapis
2.      Hubungan (persekutuan terapeutik)
3.      Hak
4.      Retrospeksi
5.      Re-edukasi
6.      Rehabilitasi
7.      Resosialisasi dan rekapitulasi
Perbedaan antara psikoterapi dan konseling?
Psikoterapi merupakan suatu bentuk treatment yang berupaya merekonstruksi seseorang dan perubahan yang lebih besar pada struktur kepribadian seseorang.
Konseling merupakan proses yang lebih intensif berhubungan dengan upaya membantu orang normal mencapai tujuannya agar berfungsi lebih efektif. Ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan masalah sehari-hari klien, lebih memfokuskan pada aktifitas kesadaran.
 Psikoterapi lebih menitikberatkan pada pasien, dimana pasien memiliki gangguan yang lebih serius daripada konseling. Psikoterapi menyelesaikan masalah kepribadian dan pengambilan keputusan serta hubungan dengan ketidaksadaran serta menggunakan metode penyembuhan
Pendekatan terhadap mental illness
Menurut J.P. Chaplin  ada beberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, diantaranya:
1.      Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.
2.      Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
3.      Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatar belakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
4.      Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.
Bentuk utama dari psikoterapi
Wolberg membagi perawatan psikoterapi menjadi tiga (3) tipe, yaitu :
1.      Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
Merupakan perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian), memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau kepribadian, dan pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang. Penyembuhan supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik pendekatan, diantaranya:
o   Bimbingan (Guidance)
o   Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation)
o   Pengutaraan dan penyaluran arah minat
o   Tekanan dan pemaksaan
o   Penebalan perasaan (Desensitization)
o   Penyaluran emosional
o   Sugesti
o   Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)

2.      Penyembuhan Reedukatif (Reeducative Therapy)
Suatu metode penyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain:
o   Penyembuhan sikap (attitude therapy)
o   Wawancara (interview psychtherapy)
o   Penyembuhan terarah (directive therapy)
o   Psikodrama

3.      Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain:
o   Psikoanalisis
o   Pendekatan transaksional (transactional therapy)
o   Penyembuhan analitik berkelompok





Sumber
1.         Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
2.         Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
3.         Maulany,R,F, & Melfiawati setyo. (1994). Buku Saku Pskiatri. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
4.         Semium,Y,OFM(2006). Kesehatan Mental 3. Yogyakarta : Kansius